Makalah The Silent Way Method
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Silent way merupakan
sebuah metode yang dirancang oleh Caleb Cattegno. Dia menggunakan metode ini
untuk dilibatkan ke dalam kelas Matematika. Silent way adalah sebuah metode
yang mempunyai beberapa alat utama yaitu rod. Rod atau batang yang digunakan
mempunyai bentuk seperti crayon berbentuk balok. Setiap batang mempunyai warna
yang berbeda dan mempunyai panjang yang juga berbeda. Batang atau rod tersebut
digunakan untuk mewakili sesuatu yang nantinya dilibatkan dalam pembelajaran
bahasa menggunakan silent way. Batang tersebut dapat mewakili sesuatu hal
seperti sebuah pensil, pulpen, penghapus, bahkan benda yang lebih besar lagi.
Kami akan menjelaskan penggunaan metode silent way pada poin berikutnya.
B.
Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Silent Way
Silent
Way adalah nama suatu metode pengajaran bahasa yang ditemukan oleh Caleb
Gattegno. Seperti metode-metode lainnya, Gattegno
menjadikan pemahamannya terhadap proses pembelajaran bahasa pertama sebagai
dasar untuk membuat prinsip-prinsip mengajar bahasa asing bagi orang dewasa.
Gattegno menganjurkan agar pembelajar kembali ke cara bayi belajar.
Gattegno mengusulkan artificial approach yang didasarkan pada prinsip bahwa
pembelajaran yang berhasil melibatkan sebuah komitmen diri pada pemerolehan
bahasa melalui kesadaran dan uji coba aktif. Penekanan Gattegno yang
berulang-ulang pada lebih pentingnya pembelajaran daripada pengajaran,
menempatkan komitmen dan prioritas diri pembelajar sebagai fokus.
Diri yang dimaksud di sini terdiri atas dua
sistem, yaitu sistem pembelajaran dan sistem pemerolehan. Sistem Pembelajaran
diaktifkan oleh kesadaran intelegensi. Silence dianggap sebagai cara yang
terbaik untuk pembelajaran, karena dengan silence para pembelajar berkonsentrasi pada
tugas yang diselesaikan dan cara-cara potensial untuk penyelesaiannya. Silence, yang menghindari
pengulangan, menjadi alat bantu bagi kesadaran, konsentrasi, dan kesiapan
mental.
Sistem Pemerolehan memungkinkan kita untuk
mengingat unsur-unsur bahasa dan prinsip-prinsipnya, dan memungkinkan
komunikasi bahasa berlangsung. Pemerolehan dengan upaya mental, kesadaran, dan
kebijaksanaan lebih efisien daripada pemerolehan melalui pengulangan mekanis.
Kesadaran dapat diajarkan, ketika seseorang
belajar ‘secara sadar’, kekuatan kesadaran seseorang dan kapasitasnya untuk
belajar menjadi lebih besar. Karena itu, Silent Way menyatakan bahwa hal
tersebut mempermudah apa yang disebut para psikolog sebagai Learning to learn.Rangkaian proses
yang membangun kesadaran berasal dari perhatian, penggunaan, perbaikan diri,
dan penyerapan. Kegiatan koreksi diri melalui kesadaran diri inilah yang
membuat Silent Way berbeda dari metode pembelajaran bahasa yang lain.
Gattegno melihat pembelajaran bahasa melalui
silent way sebagai pengembalian potensi dan kekuatan diri. Tujuan Gattegno
bukanlah sekedar pembelajaran bahasa kedua, melainkan pendidikan untuk kepekaan
dan kekuatan spiritual individu.
Tujuan umum Silent Way adalah mengajarkan
pembelajar bagaimana cara belajar bahasa, dan keterampilan-keterampilan yang
dikembangkan melalui proses pembelajaran bahasa asing atau bahasa kedua
dapat digunakan untuk mempelajari segala hal lain yang belum
B. Karakteristik umum
1.
Menurut Stevick (1980)
a.
Pengajaran harus menjadi unsure bawahan (subordinate)
dari pembelajaran
b.
Pembelajaran tidak hanya sekedar proses
peniruan atau pelatihan
c.
Pengajar berupaya untuk tidak mengintervensi
aktivitas pengajaran
d.
Ketika bekerja, para pembelajar harus berusaha
menghubungkan berbagai pengalaman yang diperoleh selama belajar bahasa pertama
2.
Menurut Karambelas (1971)
a.
Pengulangan dan peniruan sebaiknya dihindari
b.
Para pembelajar hanya diberi kesempatan
menyimak satu kali
c.
Bahan pembelajaran tidak pernah ditunjukan pada
aspek memorisasi
d.
Pengajar jarang melakukan koreksi karena
pembelajar dianggap mampu mengoreksinya sendiri
e.
Kegiatan berbicara dilakukan setelah melakukan
latihan menulis
f.
Bila perlu, pembelajar bertanggung jawab
terhadap proses pembelajaran mereka.
C. Kekurangan dan Kelebihan Silent Way
Kelebihan
metode silent way adalah:
a.
Tugas-tugas dan aktivitas-aktivitas dalam
metode ini berfungsi untuk mendorong serta membentuk respon pelajar. Maka dalam
hal ini kelas menjadi aktif.
b.
Mendidik untuk berkonsentrasi terhap materi
pelajaran juga para pelajar di tuntut untuk selalu berusaha sendiri dalam
belajar.
c.
Karena tidak ada pembetulan kalau ada kesalahan
yang dilakukan oleh pelajar, dan tidak ada keterangan mak pelajar di dorong
untuk membuat analogi-analogi sendiri dengan cara membuat kesimpulan dan
rumusan aturan atuaran sendiri. Ini melatih mereka dalam membuat kesimpulan dan
keputusan secara cepat.
Kekuranganya metode silent way adalah:
a.
Jika di telaah secara seksama, silent way di gunakan untuk
pelajar tingkat pemula yang hanya di berikan materi-materi pelafalan suku kata
dan membuat konstruksi kalimat-kalimat sederhanaya. Sedangkan membaca dan
mengarang nampaknya akan sulit di ajarkan dengan metode ini.
b.
Dalam konsep sailent way bertujuan membimbing para pelajar
agar mencapai kelancaran berbahasa yang hampir sama dengan penutur asli, maka
mereka di tuntut untuk menguasai lafal yang benar, intonasi, irama, dan jeda
dalam berbicara dengan bahasa asing yang dipelajari, proses belajar mengajar
yang di gariskan oleh metode ini nampaknya tidak meberi jaminan untuk mencapai
tujuan tersebut.
c.
Dalam silent way pengulangan tidak dianjurkan, bagaimanapun
pelajar yang di beri materi satu kali akan sangat membutuhkan pengulangan,
apalagi mereka yang baru mengenal bahasa asing yang sedang dipelajari.
D.
Skenario Pembelajaran
1.
Guru
membuka kelas dengan mengucapkan salam dan menyapa siswa.
Guru : Selamat pagi
semuanya?
Siswa : Selamat pagi
juga, pak.
Guru : Bagaimana
kabarnya hari ini?
Siswa : Baik-baik saja
2.
Guru
melakukan apresepsi tentang apa yang akan dipelajari hari ini
Guru : Tadi saat saya
bilang ‘Selamat pagi’ kalian menjawab apa?
Siswa : Selamat pagi
juga
Guru : kalau ‘Apa
kabar?’
Siswa : Baik-baik saja,
pak.
Guru : Itu namanya
kalimat sapaan. Dan itu yang akan kita pelajari hari ini.
3.
Guru
menuliskan contoh-contoh kalimat sapaan, artinya, beserta responnya di papan
tulis.
Sapaan Respon
Selamat pagi (good morning) Selamat
pagi
Selamat malam (good evening) Selamat
malam
Selamat sore (good afternoon) Selamat
sore
Selamat datang (welcome) Selamat
datang
Sampai jumpa lagi (see you later) Sampai
jumpa lagi
Selamat tinggal (Good bye) Selamat
tinggal
Halo.. (Hello) Halo..
Apa kabar? (How are you) Baik-baik
saja
4.
Guru
menunjukan cara baca yang benar (satu kali), sementara siswa menyimak dan
mendengarkan.
5.
Guru
meminta siswa mempraktekan cara pengucapan yang benar berdasarkan apa yang
siswa dengar.
6.
Guru
membuat empat kelompok (dua sebagai kelompok sapaan, sedangkan dua yang lain
sebagai kelompok respon). Dalam games ini, guru akan menunjuk salah satu kelompok
sapaan untuk mengucapkan satu kalimat sapaan, sementara kelompok respon harus
memberikan reson yang tepat).
7.
Guru
akan meminta dua orang siswa untuk mempraktekan dialog yang dibawa guru. Dalam
dialog ini, kelompok sapaan harus menemukan sapaan yang terkandung di dalamnya,
sementara kelompok respon harus menemukan respon yang terkandung di dalam
dialog tersebut.
8.
Guru
menutup kelas dengan menyimpulkan pelajaran.
Guru : Jadi, belajar
apa kita hari ini?
Siswa : Kalimat sapaan
Guru : Apa itu
‘selamat pagi’?
Siswa : Good morning
Guru : Reponnya?
Siswa : Selamat pagi
juga
Guru : Kalau respon
untuk apa kabar?
Siswa : Baik-baik saja.
9.
Guru
memberikan penugasan dan menutup kelas.
BAB III
PENUTUP
Silent Way
adalah nama suatu metode pengajaran bahasa yang ditemukan oleh Caleb Gattegno.
Seperti metode-metode lainnya, Gattegno menjadikan pemahamannya terhadap proses pembelajaran bahasa pertama sebagai
dasar untuk membuat prinsip-prinsip mengajar
bahasa asing bagi orang dewasa. Gattegno menganjurkan agar pembelajar
kembali ke cara bayi belajar. Gattegno
mengusulkan artificial approach yang didasarkan pada prinsip bahwa pembelajaran yang berhasil melibatkan sebuah
komitmen diri pada pemerolehan bahasa melalui kesadaran dan uji coba aktif.
Penekanan Gattegno yang berulang-ulang pada lebih pentingnya pembelajaran daripada pengajaran,
menempatkan komitmen dan prioritas diri
pembelajar sebagai fokus.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Izzan. 2009. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab.
Bandung: Humaniora
Douglas H. Brown. Teaching by Principles An Interactive Approach
to Language Pedagogy, San Francisco: Pearson Longman
Hymes (1972) qoute by Jack C. Richardo dan Theodore S Rodgers,
Approacties and Methods is Language Teaching, A Descriptial and Analysis.
Cambridge University Press, New York. Eight Printing.
Jack C. Richard and Thoedore S Rogers. (1972). Approaches and
Methods in Language Teaching A
description and analysis. New York: Cambridge University Press.
Merriam Webster. Definition of Whole Language. Accessed in
https://www.merriam-webster.com/dictionary/whole%20language on 03 April 2018
Comments
Post a Comment